Kamis, 12 November 2015

Suatu Hari di Bulan Desember 2002


          Saya akan mengkritik cerpen yang berjudul Suatu Hari di Bulan Desember. Cerpen ini menampilkan tokoh seorang perempuan yang bernama Marsiyam. Marsiyam adalah istri seorang guru yang sudah menikah selama 3 tahun tetapi belum dikaruniai seorang anak. Terbukti pada paragraf “ Marsiyam dikenai hukuman dua tahun penjara sebab dituduh telah menganiaya suaminya, seorang lelaki yang bekerja sebagai guru” . Pada cerita ini tokoh Marsiyam adalah seorang istri yang sangat sabar, dia juga seorang wanita yang sangat cantik. Terbukti pada kutipan kalimat berikut “ sampai pada suatu sore ketika ia sedang memasak untuk makan malam, ketika suaminya mendekatinya dan mendesakkan pertanyaan-pertanyaan yang menyakitkan, yang menuduhnya telah berselingkuh dengan seorang pemuda pengangguran yang suka membantu keluarga itu membetulkan atap bocor atau kabel listrik yang korslet. Anak muda itu memang lumayan tampangnya, dan sering berada di rumahnya ketika guru itu sedang mengajar. Marsiyam meladeni rentetan pertanyaan suaminya dengan sabar” pada kutipan tersebut juga terlihat bahwa sifat tokoh si suami itu orang yang pemarah dan tidak percaya sama istrinya dan hanya bisa menyalahkan tanpa mencari bukti terlebih dahulu. Mungkin karena istrinya adalah seorang yang cantik jadi dia merasa cemburu. Pada kutipan diatas juga secara tidak langsung penulis memperlihatkan latar pada cerita pendek tersebut yaitu di dapur. Karena terdapat kalimat “ sampai pada suatu sore ketika ia sedang memasak”
            Tetapi sekarang marsiyam harus hidup di dalam penjara, karena ia dilaporkan oleh suaminya sendiri atas laporan penganiayaan. Dibuktikan pada kalimat “ Marsiyam dikenai hukuman dua tahun penjara sebab dituduh telah menganiaya suaminya, seorang laki-laki yang bekerja sebagai guru”. Penulis secara nyata menuliskan latar pada cerita tersebut yaitu penjara terbukti pada awal paragraf “ Tentu saja penjara bukanlah tempat yang diidam-idamkannya”.
            Meskipum begitu ternyata tidak butuh waktu lama bagi Marsiyam untuk dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat di dalam penjara. Dia diterima dengan baik oleh orang-orang didalam penjara sana. Bahkan banyak yang menyukainya. Penulis memperkuat penokohan Marsiyam dengan menghadirkan tokoh-tokoh lain seperti ibu muda yang yang menganiaya madunya, tukang copet, seorang dokter yang kerja sambilannya menjual narkoba, dan ratusan perempuan lainnya. Dengan adanya tokoh-tokoh tersebut penulis bertujuan menguatkan sifat penokohan si Marsiyam.
Di dalam penjara Marsiyam mempunyai banyak teman, semuanya menerima Marsiyam dengan baik. Marsiyam juga tidak mengetahui apa alasan mereka bisa menerimanya. Mungkin karena Marsiyam terlihat bahwa dia adalah seorang perempuan baik-baik. Mereka pun tidak percaya kalau seoran Marsiyam dapat menganiaya suaminya, bagi mereka itu hal yang sangat tidak mungkin.  Meskipun sudah sangat akrab teman-teman Marsiyam di penjara suka memanggil Marsiyam dengan nama-nama yang mereka ciptakan sendiri. Karena menurut mereka nama Marsiyam susah diingat.
Sampai pada malam itu, Marsiyam melahirkan seorang bayi laki-laki yang sangat tampan. Tak ada seorangpun yang mengira kalau Marsiyam selama ini mengandung, karena dia tidak pernah nyidam ataupun muntah-muntah. Bahkan perutnya pun terlihat sangat rata, tidak seperti orang hamil. Dia melahirkan di dalam penjara dengan di bantu temannya yang seorang dokter. Dia juga diberi kamar khusus untuk berdampingan dengan bayinya. Akhirnya waktu dalam penjara Marsiyam sudah habis, tiba waktunya untuk dia pulang. Banyak temannya yang berjanji kalau mereka sudah keluar nanti merekan akan bertemu lagi dengan Marsiyam. Kemudian Marsiyam pulang menuju rumah suaminya dengan membawa anaknya.

Pada cerpen ini penulis menonjolkan sifat masing-masing tokohnya, seperti pada tokoh Marsiyam dan Suaminya. Terlihat pada kejadian-kejadian pada cerpen tersebut yang menggambarkan sifat kedua tokoh tersebut. Penulis juga menonjolkan latar pada cerita tersebut, latar tempat maupun waktu. Latar tempat terbukti pada tempat-tempat peristiwa pada cerita tersebut seperti di rumah permasyarakatan, dapur dan penjara. Kemudian latar waktu terbukti pada banyaknya paragraph yang berawalan dengan kalimat seperti sampai pada suatu sore ketika, sampai malam itu, dan sore itu akhirnya. Penulis memilih tema berdasarkan kehidupan nyata yang menurut saya sangat menarik untuk pembaca membacanya. Tetapi pada alur tidak terlihat jelas pada cerita ini, ending ceritanya juga masih menggantung sehingga membuat penasaran untuk para pembacanya.

Kamis, 22 Oktober 2015

URAIAN PERTUNJUKAN WAYANG KAMPUNG SEBELAH



Saya akan memberikan uraian pertunjukan Wayang Kampung Sebelah yang berjudul Mawas Diri Menangkan Diri.  Yang saya tonton pada hari Selasa, 20 Oktober kemarin di Balairung Universitas PGRI Semarang untuk memenuhi tugas Pembelajaran Apresiasi Prosa .
Pada pertunjukan tersebut menceritakan sebuah desa yaitu desa Bangun Jiwa. Pada desa Bangun Jiwa pada saat itu sedang mengadakan pemilihan kepala desa. Ada beberapa orang yang mencalonkan diri. Setelah semua berkampanye dan dilakukan penghitungan suara, ternyata yang mendapat suara terbanyak adalah Bapak Somat. Setelah memberikan untuk para warganya sebagai kepala desa yang baru, salah satu panitia dan dua orang hansip meminta imbalan kepada Pak Somat karna telah membantu memuluskan jalannya memenangkan kampanye tersebut. Ternyata kemenangan Pak Somat bukanlah kemenangan asli melainkan kecurangan Pak Somat dengan cara memberi uang kepada panitia. Pada saat itu warga mulai merasakan ada kejanggalan dari kemenangan tersebut. Tidak lama dari kemenangannya Pak Somat merayakan kemenangannya dengan mengundang beberapa artis dangdut. Pada saat itu juga warga mengetahui kecurangan Pak Somat. Para warga pun berdemo dan menginginkan agar Pak Somat di cabut jabatannya, karena warga menilai Pak Somat tidak pantas menjadi kepala desa.
Dari pertunjukan Wayang Kampung Sebelah tersebut, dapat disimpulkan bahwa hal apapun yang dilakukan dengan perbuatan yang curang, akan berujung tidak baik. Kecurangan yang dilakukan pasti akan terungkap. Pada cerita ini banyak sekali amanat yang bisa kita dapatkan. Khususnya pada perpolitikan di Indonesia. Kita sebagai warga seharusnya memilih pemimpin yang benar-benar bisa menjadi pemimpin, yang bisa membawa desa atau negara kita menjadi lebih maju. Dan kepada untuk para calon pemimpin, haruslah menjadi pemimpin yang benar-benar bersih, pemimpin yang adil dan dapat mempertanggung jawabkan segala sesuatu yang dilakukannya.
Pada cerita tersebut diceritakan dengan jelas latar, penokohan dan juga perwatakan para tokohnya. Jika saya harus mengkaitkan cerita tersebut pada materi pembelajaran, maka saya memilih silabus KTSP untuk anak SMA kelas X semester 1, yang bermateri cerpen. Saya akan memilih Kompetensi Dasar 6.2 mengemukakan hal-hal yang menarik atau mengesankan cerita pendek melalui diskusi. Dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah :


PENDAHULUAN
1.      Guru memberikan salam kepada siswa, kemudian siswa merespon salam dari guru.
2.      Guru mengecek kehadiran siswa.
3.      Guru mengajak siswa untuk berdo’a bersama.
4.      Guru mengulas materi yang akan dibawakan.

KEGIATAN INTI
            Explorasi
1.      Guru menayangkan sebuah video cerita pendek yaitu tayangan video Wayang Kampung Sebelah.
2.      Siswa menonton dan mengamati video yang ditayangkan.
3.      Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan bagian mana yang belum dipahami.

Elaborasi
1.      Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
2.      Masing- masing kelompok berdiskusi mengenai tayangan video cerita pendek yang sudah ditanyangkan untuk ditulis kembali.

Konfirmsi
1.      Guru meminta setiap kelompok membacakan hasil diskusinya.

Penutup
2.      Guru memberikan evaluasi tentang pembelajaran hari ini.
3.      Guru memberikan penilaian.
4.      Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam.

Rabu, 21 Oktober 2015

PENGAKUAN MAGANG 1


Saya akan menceritakan pengalaman magang 1 saya. Magang 1 adalah mata kuliah wajib yang harus di ambil untuk memenuhi syarat mengambil mata kuliah magang 2 di semester selanjutnya. Pada mata kuliah magang 1 ini kita di terjunkan langsung ke sekolah-sekolah yang sudah di tentukan dari instansi. Sebelum di terjunkan ke sekolah-sekolah kita terlebih dahulu di latih. Kebetulan kelas saya mendapat dosen pengampu Ibu Asropah. Kita benar-benar di latih membuat RPP yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. RPP yang dibuat harus sesuai dengan silabus dan kompetensi dasar. Kemudian kita juga diajarkan bagaimana cara mengajar yang baik. Bagaimana cara melakukan apresepsi yang baik, penyampaian materi yang baik, penugasan dan memberi evaluasi dengan baik. Ibu Asropah juga banyak mengajarkan tentang bagaimana melatih kepercayaan diri kita ketika di depan kelas, melatih agar kita tidak merasa grogi ketika di depan kelas. Kita benar-benar dilatih dengan matang sebelum terjun kelapangan. Setelah beberapa pertemuan kita diterjunkan ke sekolah-sekolah yang sudah ditentukan. Tetapi sebelum itu kita diberikan pembekalan magang 1 terlebih dahulu.
Saya di tempatkan di SMK Negeri 4 Semarang. Saya bersama dua teman kelas saya, dan juga banyak teman-teman yang lain dari prodi-prodi lain seperti  Bahasa Inggris, Bahasa Jawa, Matematika, Bimbingan Konseling, Pkn, Biologi, dan lainnya. Karena hari pertama kita berangkat ke sekolah tempat kita magang, kita berkumpul dahulu di depan masjid Universitas PGRI Semarang, untuk kemudian kita berangkat ke sekolah bersama-sama. SMK Negeri 4 Semarang terletak di tengah-tengah kota semarang, tempatnya sangat strategis dari arah manapun. Tepatnya di jalan Pandanaran III/ 7 Semarang. , di sekelilingnya juga banyak sekolah-sekolah seperti SMA Negeri 1 Semarang, SMK Negeri 6 Semarang dan  lainnya. Selain sekolah juga banyak gedung-gedung besar seperti kantor dan bank. Di belakang sekolah juga terdapat GOR yang sangat besar yaitu GOR Tri Lomba Juang. Di jalan sekolah SMK Negeri 4 Semarang ini banyak kendaraan umum juga yang lewat seperti BRT dan angkutan umum, sehingga memudahkan transportasi para muridnya.
Tiba di SMK Negeri 4 Semarang kita disambut dengan baik oleh Bapak kepala sekolah yaitu Bapak Felix Yuniarto dan Bapak wakil kepala sekolah yaitu Bapak Luluk Wibowo . Kita diberikan tempat untuk ruangan kita sendiri. Ruangannya cukup luas dan nyaman. Kemudian Bapak Felix memberikan sambutan yang kemudian diteruskan oleh Bapak Luluk. Kita diberi banyak pengetahuan tentang SMK Negeri 4 Semarang ini. Beliau juga banyak menceritakan tentang keunggulan sekolah dan prestasi-prestasi yang sudah diraih oleh para siswanya. Ternyata sekolah SMK Negeri 4 Semarang ini sekolah satu-satunya yang mempunyai kejuruan terbanyak se-Semarang yaitu 13 kejuruan.
Setelah memberikan banyak informasi mengenai sekolah kemudian Bapak Felix mempersilahkan kita untuk melakukan observasi di lingkungan sekolah. Semua warga sekolah sangat ramah. Guru-guru dan semua pegawai tata usahanya semuanya ramah-ramah. Kita disambut dengan baik oleh mereka. Siswa-siswinya juga tidak kalah baiknya, semua siswa antusias dengan kedatangan kita. Selama di SMK Negeri 4 Semarang kita melakukan observasi di lingkungan sekolah. Kita berkeliling untuk melihat kondisi dan lingkungan sekolah tersebut. Saya bersama kedua teman saya dari prodi Bahasa Indonesia dan teman-teman yang lain berkelompok dengan prodi masing-masing untuk mengobservasi sesuai tugas yang telah kmita bagi. Kita melihat bagaimana lingkungan sekolah, dari kantor guru, lapangan, perpustakaan, kantin dan lain-lain yang ada di sekolah itu. Kita juga sesekali melihat ke laboraturium jurusan masing-masing salah satunya ke bengkel mobil. Sesekali kita juga digodain sama siswa-siswanya dan diajak berfoto bareng. Saya juga masuk ke salah satu kelas, pada kelas X pada saat istirahat. Saya bersama kedua teman saya hanya memperkenalkan diri kepada siswa dan mencoba mendekatkan diri kepada mereka. Pada hari itu kita hanya melakukan observasi lingkungan saja, karena sesuai dengan yang ada pada jadwal magang 1. Setelah kita melakukan observasi kita kembali keruangan untuk membuat laporan sesuai dengan data yang sudah kita dapatkan. Setelah itu kita pamit pulang, karena jam sekolah juga sudah pulang.
Pada hari kedua kita menemui salah satu guru Bahasa Indonesia yang akan mengajar, kita meminta ijin untuk ikut dalam kelas selama beliau mengajar. Dan guru itu pun memberikan ijin. Guru tersebut bernama Ibu Nella beliau masih sangat muda dan sangat cantik. Dan beliau ternyata adalah alumni dari Universitas PGRI Semarang. Selama Ibu Nella mengajar kita menyimak dan melakukan observasi, apakah pengajarannya sudah sesuai dengan prosedur ada belum. Cara mengajar Ibu Nella menurut saya sangat menyenangkan, tidak membuat siswa bosan dan merasa ngantuk. Semua siswa juga sangat antusias dan kelihatan sangat siap ketika diberi pertanyaan oleh bu Nella. Pada kesempatan itu juga Ibu Nella memberikan waktu untuk saya dan teman-teman saya memperkenalkan diri depan kelas kepada siswa. Setelah Ibu Nella selesai mengajar kita kembali ke ruangan untuk membuat laporan. Setelah kita melakukan observasi di sekolah kita mendapat tugas untuk membuat laporan magang. Kita membuat laporan magang untuk kemudian di presentasikan di depan kelas ketika mata kuliah magang.
Setelah saya melakukan magang 1 saya mendapatkan banyak sekali pengalaman. Saya mendapatkan banyak teman dari prodi-prodi lain. Dan yang paling penting adalah saya mendapat pengalaman berbicara di depan kelas di depan banyak siswa seperti yang akan saya lakukan ketika nanti saya sudah menjadi guru. Saya lebih bias menambah kepercayaan diri saya, dan lebih bias menjadi tenang ketika berbicara didepan kelas.